Rabu, 12 Juni 2013

WIRAUSAHA ISLAM – SEBUAH ALTERNATIF ILMU



Berbicara tentang wirausaha hal itu tidak lepas dari namanya ilmu kewirausahaan yang berarti Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian (Wikipedia)
Wirausaha yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan selama ini adalah berdasarkan ilmu wirausaha murni berdasarkan kaidah – kaidah unsur – unsur kewirausahaan.Menilik trend yang berkembang saat ini dimana banyak pondok – pondok pesantren yang sudah mempunyai sekolah sendiri visi – misinya pun yang tak lepas dari basis pesantren sehingga harusnya muatan materinya adalah lebih kearah kaidah – kaidah keislaman
Keuletan, pantang menyerah, tidak putus asa adalah materi yang mutlak diajarkan dalam ilmu kewirausahaan yang mutlak agar siswa-siswi bisa menjadi wirausahawan yang handal nantinya setelah lulus dari sekolah jika lapangan kerja sudah tidak menjawab kebutuhan lulusan.Basis wirausaha syariah(islam)seharusnya mulai dikembangkan dari sekarang selain tuntutan dari pondok pesantren sebagai”holding company”sekolahnya maka basis pesantren tidak boleh ditinggalkan. Pada sisi lain ada satu ilmu yang diajarkan sebagai wirausaha handal dari sisi  kejujuran,dimana ilmu kejujuran dalam hal ini memiliki 2 fungsi yaitu : 1.Mengikuti jejak Rasulullah SAW sebagai wirausaha yang handal karena kejujurannya,2.Maraknya korupsi sampai ke akar-akarnya dengan berbagai bentuk komponen yang telah menggejala parah dan mengindikasikan banyak pengusaha yang koruptor,maka kejujuran menjadi sangat penting membina para siswa – siswi/calon wirausaha handal untuk membangun mental wirausaha yang lebih tangguh lagi
Mengutip pernyataan Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan: ‎
‎“Muhammad did his dealing honestly and fairly and never gave his customers ‎to complain. He always kept his promise and delivered on time the goods of quality ‎mutually agreed between the parties. He always showed a gread sense of ‎responsibility and integrity in dealing with other people”. Bahkan dia mengatakan: ‎‎“His reputation as an honest and truthful trader was well established while he was ‎still in his early youth”.‎
“Nabi ‎Muhammad adalah seorang  pedagang yang jujur dan adil  dalam membuat perjanjian ‎bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya komplain. Dia sering menjaga  ‎janjinya dan menyerahkan barang-barang yang di pesan dengan tepat waktu. Dia ‎senantiasa menunjukkan  rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi ‎dengan siapapun. Reputasinya  sebagai seorang pedagang yang jujur dan benar telah ‎dikenal luas sejak beliau berusia muda”‎
Penjelasannya adalah bahwa Rasulullah SAW hanya bermodal kejujuran bisa menjadi pedagang yang mempunyai reputasi yang luar biasa. Pada kesimpulannya bahwa jika para siswa-siswi dari awal sudah mendapat ilmu kejujuran maka tak heran juga bisa mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW dan menjadi pengusaha yang jujur dan tidak korupsi, sungguh indah generasi bangsa kita dan tentunya kasus korupsi yang sedang marak bisa sedikit berkurang..amin..(Sigit Panggah P.-Pengamat-Praktisi-Staf Pengajar Kewirausahaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar